Ada hangat yang tiba-tiba hadir di kelopak mata, berkaca-kaca mendengarkan kisah demi kisah para veteran negeri ini dalam sebuah tayangan TV, dengan badan renta terkujur lusuh duduk di kursi menunggu detik-detik terakhir rumah mereka disita/digusur.
Hidup dalam tidak ketentuan. Masih berharap dikenal sebagai mana
mestinya seorang pejuang bangsa . Hidup dalam ketidak pastian. Nasibnya
tidaklah berbeda dengan para manula - manula lainnya yang ditinggal
pergi anak - anaknya, sebagian hidup di panti jompo karena tidak mampu
membiayai hidup, sebagian lagi mengais apapun yang bisa mereka tukar menjadi sesuap nasi. Tak peduli
betapa tidak cocoknya antara pakaian dan perjuangan mereka kini. Yang
justru berakhir dipinggir jalan yang nasibnya tidak jauh seperti
gelandangan.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan. Begitulah kata Bung Karno
Silam, seorang lelaki tua yang tinggal di Desa Pelang, Kecamatan
Kembangbahu, Lamongan Jawa Timur. Ia menjadi tukang sapu di gereja dan
Balai Desa Pelang. Untuk pekerjaannya itu ia mendapatkan upah sebesar Rp
30 ribu hingga Rp 40 ribu per bulan.
Samsuri, seorang veteran kemerdekaan yang sudah berusia 91 tahun ini
terpaksa harus mengetuk pintu-pintu kantor untuk menyambung hidupnya.
Meskipun sudah tua, langkah Samsuri terlihat masih tegap. Sikap dan
atributnya masih sama seperti saat dia aktif sebagai pejuang di front
Ambarawa, Jawa Tengah. Namun, dia kini tak lagi memanggul senjata. Pria
tua ini kemana-mana membawa sejumlah barang dagangan, seperti permen
jahe dan jamu-jamuan. Dia terpaksa mengumpulkan rupiah demi rupiah
karena tunjangan pensiunnya tak seberapa. Samsuri masih memiliki
patriotisme. Dengan caranya sendiri dia mengingatkan arti perjuangan
kemerdekaan
Inilah jalan hidup sebagian para veteran perang setelah melawan
penjajah. Kemerdekaan bagi mereka belumlah usai. Mereka bukan lagi
berperang melawan penjajah tetapi mereka harus berperang melawan
kebutuhan perut dan usia yang terus menua dengan pasti. Kisah nyata di
atas hanyalah beberapa potret para veteran. Masih banyak lagi nasib para
veteran perang yang harus berjuang melawan nasib di tengah usianya yang
sudah melebihi dari separuh abad.
Mereka tidak mendapatkan
penghargaan dan kehidupan yang layak meski di masa lalu telah
mempertaruhkan nyawa untuk kemerdekaan. Kita sangat berharap pemerintah
memperdulikan nasib para veteran perang yang sangat memilukan ini.
Veteran Amerika
 |
Mereka diberikan tempat yang layak untuk menghabiskan sisa hari tua |
 |
Mereka diberikan santunan dana serta jaminan kesehatan |
 |
Mereka diperlakukan bak seorang pahlawan dilingkungan tempat tinggalnya |
Yang Telah Gugur
Ya Allah Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Sesungguhnya kami telah yakin dengan sepenuh hati bahwa Engkau senantiasa melimpahkan kasih-sayang-Mu kepada hamba-Mu. Memerdekakan kami dari senjata-senjata penjajah melalui tangan-tangan bersimpuh darah para pahlawan kami.
Dengan penuh ikhlas dari lubuk hati kami yang terdalam, kami memohon
kepada-Mu, ampunilah dosa dan kesalahan para Pahlawan kami, tempatkanlah
mereka disisi-Mu ya Allah, muliakanlah kedatangan mereka disisi-Mu,
sebagai syuhada’ yang telah gugur dimedan perang. Dengan semangat juang
mereka telah mengorbankan jiwa, raga dan harta demi memerdekakan kami, amin.
Simak Pidato yang Berkobar-kobar ini !