Ada hangat yang tiba-tiba hadir di kelopak mata, berkaca-kaca mendengarkan kisah demi kisah para veteran negeri ini dalam sebuah tayangan TV, dengan badan renta terkujur lusuh duduk di kursi menunggu detik-detik terakhir rumah mereka disita/digusur.
Hidup dalam tidak ketentuan. Masih berharap dikenal sebagai mana
mestinya seorang pejuang bangsa . Hidup dalam ketidak pastian. Nasibnya
tidaklah berbeda dengan para manula - manula lainnya yang ditinggal
pergi anak - anaknya, sebagian hidup di panti jompo karena tidak mampu
membiayai hidup, sebagian lagi mengais apapun yang bisa mereka tukar menjadi sesuap nasi. Tak peduli
betapa tidak cocoknya antara pakaian dan perjuangan mereka kini. Yang
justru berakhir dipinggir jalan yang nasibnya tidak jauh seperti
gelandangan.
Samsuri, seorang veteran kemerdekaan yang sudah berusia 91 tahun ini terpaksa harus mengetuk pintu-pintu kantor untuk menyambung hidupnya. Meskipun sudah tua, langkah Samsuri terlihat masih tegap. Sikap dan atributnya masih sama seperti saat dia aktif sebagai pejuang di front Ambarawa, Jawa Tengah. Namun, dia kini tak lagi memanggul senjata. Pria tua ini kemana-mana membawa sejumlah barang dagangan, seperti permen jahe dan jamu-jamuan. Dia terpaksa mengumpulkan rupiah demi rupiah karena tunjangan pensiunnya tak seberapa. Samsuri masih memiliki patriotisme. Dengan caranya sendiri dia mengingatkan arti perjuangan kemerdekaan
Inilah jalan hidup sebagian para veteran perang setelah melawan penjajah. Kemerdekaan bagi mereka belumlah usai. Mereka bukan lagi berperang melawan penjajah tetapi mereka harus berperang melawan kebutuhan perut dan usia yang terus menua dengan pasti. Kisah nyata di atas hanyalah beberapa potret para veteran. Masih banyak lagi nasib para veteran perang yang harus berjuang melawan nasib di tengah usianya yang sudah melebihi dari separuh abad.
Mereka tidak mendapatkan penghargaan dan kehidupan yang layak meski di masa lalu telah mempertaruhkan nyawa untuk kemerdekaan. Kita sangat berharap pemerintah memperdulikan nasib para veteran perang yang sangat memilukan ini.
Veteran Amerika
Yang Telah Gugur
Ya Allah Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Sesungguhnya kami telah yakin dengan sepenuh hati bahwa Engkau senantiasa melimpahkan kasih-sayang-Mu kepada hamba-Mu. Memerdekakan kami dari senjata-senjata penjajah melalui tangan-tangan bersimpuh darah para pahlawan kami.
Dengan penuh ikhlas dari lubuk hati kami yang terdalam, kami memohon kepada-Mu, ampunilah dosa dan kesalahan para Pahlawan kami, tempatkanlah mereka disisi-Mu ya Allah, muliakanlah kedatangan mereka disisi-Mu, sebagai syuhada’ yang telah gugur dimedan perang. Dengan semangat juang mereka telah mengorbankan jiwa, raga dan harta demi memerdekakan kami, amin.
Simak Pidato yang Berkobar-kobar ini !
![]() |
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan. Begitulah kata Bung Karno
Silam, seorang lelaki tua yang tinggal di Desa Pelang, Kecamatan Kembangbahu, Lamongan Jawa Timur. Ia menjadi tukang sapu di gereja dan Balai Desa Pelang. Untuk pekerjaannya itu ia mendapatkan upah sebesar Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu per bulan.Samsuri, seorang veteran kemerdekaan yang sudah berusia 91 tahun ini terpaksa harus mengetuk pintu-pintu kantor untuk menyambung hidupnya. Meskipun sudah tua, langkah Samsuri terlihat masih tegap. Sikap dan atributnya masih sama seperti saat dia aktif sebagai pejuang di front Ambarawa, Jawa Tengah. Namun, dia kini tak lagi memanggul senjata. Pria tua ini kemana-mana membawa sejumlah barang dagangan, seperti permen jahe dan jamu-jamuan. Dia terpaksa mengumpulkan rupiah demi rupiah karena tunjangan pensiunnya tak seberapa. Samsuri masih memiliki patriotisme. Dengan caranya sendiri dia mengingatkan arti perjuangan kemerdekaan
Inilah jalan hidup sebagian para veteran perang setelah melawan penjajah. Kemerdekaan bagi mereka belumlah usai. Mereka bukan lagi berperang melawan penjajah tetapi mereka harus berperang melawan kebutuhan perut dan usia yang terus menua dengan pasti. Kisah nyata di atas hanyalah beberapa potret para veteran. Masih banyak lagi nasib para veteran perang yang harus berjuang melawan nasib di tengah usianya yang sudah melebihi dari separuh abad.
Mereka tidak mendapatkan penghargaan dan kehidupan yang layak meski di masa lalu telah mempertaruhkan nyawa untuk kemerdekaan. Kita sangat berharap pemerintah memperdulikan nasib para veteran perang yang sangat memilukan ini.
Veteran Amerika
![]() |
Mereka diberikan tempat yang layak untuk menghabiskan sisa hari tua |
![]() |
Mereka diberikan santunan dana serta jaminan kesehatan |
![]() |
Mereka diperlakukan bak seorang pahlawan dilingkungan tempat tinggalnya |
Ya Allah Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Sesungguhnya kami telah yakin dengan sepenuh hati bahwa Engkau senantiasa melimpahkan kasih-sayang-Mu kepada hamba-Mu. Memerdekakan kami dari senjata-senjata penjajah melalui tangan-tangan bersimpuh darah para pahlawan kami.
Dengan penuh ikhlas dari lubuk hati kami yang terdalam, kami memohon kepada-Mu, ampunilah dosa dan kesalahan para Pahlawan kami, tempatkanlah mereka disisi-Mu ya Allah, muliakanlah kedatangan mereka disisi-Mu, sebagai syuhada’ yang telah gugur dimedan perang. Dengan semangat juang mereka telah mengorbankan jiwa, raga dan harta demi memerdekakan kami, amin.
Simak Pidato yang Berkobar-kobar ini !
Mudah2an kedepan nya bangsa kita bisa menghargai jasa para pahlawan nya. Menjadi tugas kita bersama untuk bisa saling membantu :-)
BalasHapusYa, bener bro..
BalasHapus