Kenapa Saya Naik Gunung?
Posted by jokosugianto on 13.48 with No comments
Kenapa harus naik gunung? lalu dimana letak kepuasannya? Kenapa saya harus rela membawa tas besar mungkin seukuran karung beras dan harus berjalan vertikal berkilo-kilo meter menuju puncak? kenapa saya rela menghabiskan malam berselimut embun di dalam tenda atau bersusah payah merangkak terjal bebatuan dan mengambil resiko tersesat di gelapnya hutan rimba?Di gunung kita akan meninggalkan semua yang membuat kita nyaman, fisik, mental semua terkuras lebih dari biasanya, padahal dengan tidur nyaman di rumah atau berpergian yang lebih aman pun bisa saja saya lakukan.
Sudut pandanglah yang membuat jurang perbedaan antara pemikiran saya dan mereka-mereka yang menganggap plesiran saya ini hanya buang-buang waktu dan energi saja bahkan membahayakan nyawa, banyak hal yang membuat saya merasakan makna dari naik gunung, saya merasa menemukan keindahan, kedamaian, dan ketenangan. Baik suasana yang dirasakan secara fisik maupun suasana hati yang ikut merasakan
Saya tekankan bahwa di gunung kita akan mengerti tentang arti hidup sesungguhnya karena dalam hidup ada yang lebih berharga selain uang dan karir, disini kita akan hilangkan kesetaraan tidak peduli siapa kita diluar sana, entah itu jabatan, golongan, ras maupun agama.Di sini kita menjadi sama, berdiri di atas bumi yang sama dan berlutut di bawah langit yang sama sebagai makhluk Tuhan yang kecil.
Di gunung kita belajar tentang kebersamaan, lebih dapat memahami dan semakin sadar bahwa kita memang diciptakan sebagai makhluk sosial.Segala sifat individualisme yang menjadi pemicu kurangnya toleransi dan kepekaan terhadap sesama itu akan hilang, saat diri kita membutuhkan uluran tangan ketika tersandung dari bebatuan atau kelaparan kehabisan pangan bahkan sampai tersesat dan membutuhkan manusia lainnya untuk memberi tahu jalan.Di situlah kita semakin sadar bahwa kita sangat membutuhkan orang lain dalam hidup, karena kita makhluk sosial.
Kita pun belajar bahwa diperlukan sebuah perjuangan dan proses untuk mendapatkan sesuatu yang berharga, disini salah satunya mencapai puncak lah yang membuat saya sangat klimaks, melihat hamparan atau bukit yang berbaris diantara hijau-hijau pohon yang rindang setelah melewati proses yang sulit untuk mencapainya dan tentunya tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, karena bukan kualitas lidah atau perspektif dari sudut memandang kita menilainya, tapi dari bentuk syukur atas kebesaran Sang Pencipta, yah disini mengajarkan saya bahwa untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan memang tidak ada jalan yang instan, sama halnya dengan hidup kita harus melalui proses yang panjang dan butuh perjuangan untuk mencapai apa yang kita inginkan..
Setelah pulang dari gunung saya pun menjadi sedikit lebih religius, karena disana, dipuncak gunung. Ya, cuma disana saya bisa merenung. Menangisi diri yang ternyata kita tidak ada apa-apanya dengan kemegahan alam ciptaanNya. Menangisi ego, keserakahan dan keangkuhan diri. Disana, manusia itu hanya secuil debu. Disana saya cuma bisa berdiam diri, tertunduk malu.
"Seorang yang mencapai puncak gunung, menjadi saksi atas keindahan semesta, tidak bisa ia tidak berfikir tentang kebesaran Tuhan."
Dadakan Ke Setu Babakan
Posted by jokosugianto on 03.37 with No comments
Terletak di Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, Kabupaten Jakarta Selatan, Indonesia dekat Depok yang berfungsi sebagai pusat Perkampungan Budaya Betawi, suatu area yang dijaga untuk menjaga warisan budaya Jakarta, yaitu budaya asli Betawi.
Situ Babakan merupakan danau buatan dengan area 30 hektar (79 akre) dengan kedalaman 1-5 meter dimana airnya berasal dari Sungai Ciliwung.
![]() |
Setu Babakan |
![]() |
Nyobain toge goreng sambil nenggak bir pletok |
Obrolan Langsat #mahmud_MD
Posted by jokosugianto on 03.33 with No comments
Kegiatan diskusi yang bernama Obrolan Langsat. Dari sinilah semua informasi penting terhimpun.
Adapun Obrolan Langsat adalah:
* sebuah forum diskusi pelbagai topik yang terbuka terhadap usulan banyak pihak
* mulanya digagas oleh sejumlah narablog dan penggiat internet yang sering bertemu di Rumah Langsat
* sebagai sebuah forum, wadah kegiatan ini bersifat informal, tanpa struktur organisasi
* tidak berafiliasi ke partai politik maupun kelompok keagamaan manapun
* terbuka terhadap keberagaman dalam masyarakat
* pokok pikiran pembicara belum tentu mewakili atau sehaluan dengan penyelenggara diskusi
* diskusi juga bisa berlangsung di luar Langsat
* Rumah Langsat adalah penamaan sepihak untuk sebuah bangunan bernomor 3A di Jalan Langsat 1,Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Adapun Obrolan Langsat adalah:
* sebuah forum diskusi pelbagai topik yang terbuka terhadap usulan banyak pihak
* mulanya digagas oleh sejumlah narablog dan penggiat internet yang sering bertemu di Rumah Langsat
* sebagai sebuah forum, wadah kegiatan ini bersifat informal, tanpa struktur organisasi
* tidak berafiliasi ke partai politik maupun kelompok keagamaan manapun
* terbuka terhadap keberagaman dalam masyarakat
* pokok pikiran pembicara belum tentu mewakili atau sehaluan dengan penyelenggara diskusi
* diskusi juga bisa berlangsung di luar Langsat
* Rumah Langsat adalah penamaan sepihak untuk sebuah bangunan bernomor 3A di Jalan Langsat 1,Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
![]() |
Bersama RI_9 Mahfud MD |
Bocah yang Membungkam Para Pemimpin Dunia di PBB
Posted by jokosugianto on 02.00 with No comments
Severn Suzuki |
Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O – Enviromental
Children Organization
Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12
dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga,
Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa
datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda sekalian
orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di sini juga.
Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan
bagi diri saya saja.
Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum
atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi
semua generasi yg akan datang.
Saya berada disini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia yang
tangisannya tidak lagi terdengar.
Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat
yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan
habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar.
Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena
berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya
tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.
Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa
tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker.
Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu
persatu mengalami kepunahan tiap harinya – hilang selamanya.
Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar
binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan
burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal
tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.
Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini
ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?
Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap
bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua
pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki
semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa anda
sekalian juga sama seperti saya!
Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.
Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai
asalnya.
Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang
telah punah.
Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di
tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak tahu
bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!
Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota
perhimpunan, wartawan atau politisi – tetapi sebenarnya anda adalah ayah
dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi – dan
anda semua adalah anak dari seseorang.
Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua
adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari
5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air
dan tanah di planet yang sama – perbatasan dan pemerintahan tidak akan
mengubah hal tersebut.
Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua
menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk
tujuan yang sama.
Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak
ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.
Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami membeli
sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang. Walaupun
begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi dengan
mereka yang memerlukan.
Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk
kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.
Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan
dan papan yang berkecukupan – kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer
dan perlengkapan televisi.
Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami
menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah
satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: ” Aku berharap aku kaya,
dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan,
pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang ” .
Jika seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun,
bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih
begitu serakah?
Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia
sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan
yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari
anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak
yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau
pengemis di India .
Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang
yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinan
dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya
dunia ini.
Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk
berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan
orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita
timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk berbagi dan
tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan
pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?
Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda
melakukan hal ini – kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah
yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua
seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan
mengatakan, ” Semuanya akan baik-baik saja , ‘kami melakukan yang
terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari segalanya.”
Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada
kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua?
Ayah saya selalu berkata, “Kamu akan selalu dikenang karena perbuatanmu,
bukan oleh kata-katamu”.
Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari.
Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya menantang
A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.
Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.
***********
Children Organization
Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12
dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga,
Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa
datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda sekalian
orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di sini juga.
Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan
bagi diri saya saja.
Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum
atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi
semua generasi yg akan datang.
Saya berada disini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia yang
tangisannya tidak lagi terdengar.
Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat
yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan
habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar.
Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena
berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya
tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.
Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa
tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker.
Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu
persatu mengalami kepunahan tiap harinya – hilang selamanya.
Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar
binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan
burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal
tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.
Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini
ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?
Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap
bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua
pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki
semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa anda
sekalian juga sama seperti saya!
Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.
Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai
asalnya.
Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang
telah punah.
Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di
tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak tahu
bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!
Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota
perhimpunan, wartawan atau politisi – tetapi sebenarnya anda adalah ayah
dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi – dan
anda semua adalah anak dari seseorang.
Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua
adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari
5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air
dan tanah di planet yang sama – perbatasan dan pemerintahan tidak akan
mengubah hal tersebut.
Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua
menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk
tujuan yang sama.
Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak
ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.
Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami membeli
sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang. Walaupun
begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi dengan
mereka yang memerlukan.
Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk
kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.
Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan
dan papan yang berkecukupan – kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer
dan perlengkapan televisi.
Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami
menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah
satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: ” Aku berharap aku kaya,
dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan,
pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang ” .
Jika seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun,
bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih
begitu serakah?
Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia
sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan
yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari
anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak
yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau
pengemis di India .
Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang
yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinan
dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya
dunia ini.
Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk
berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan
orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita
timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk berbagi dan
tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan
pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?
Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda
melakukan hal ini – kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah
yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua
seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan
mengatakan, ” Semuanya akan baik-baik saja , ‘kami melakukan yang
terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari segalanya.”
Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada
kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua?
Ayah saya selalu berkata, “Kamu akan selalu dikenang karena perbuatanmu,
bukan oleh kata-katamu”.
Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari.
Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya menantang
A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.
Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.
***********
Servern Cullis-Suzuki telah membungkam satu ruang sidang Konperensi PBB,
membungkam seluruh orang-orang penting dari seluruh dunia hanya dengan
pidatonya. Setelah pidatonya selesai serempak seluruh orang yang hadir
diruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah
kepada anak berusia 12 tahun itu.
Dan setelah itu, ketua PBB mengatakan dalam pidatonya:
Spoilerfor ketua:
” Hari ini saya merasa sangatlah malu terhadap diri saya sendiri karena
saya baru saja disadarkan betapa pentingnya linkungan dan isinya
disekitar kita oleh anak yang hanya berusia 12 tahun, yang maju berdiri
di mimbar ini tanpa selembarpun naskah untuk berpidato. Sedangkan saya
maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh asisten saya
kemarin. Saya … tidak kita semua dikalahkan oleh anak yang berusia 12
tahun.
Spoilerfor sebarkan:
*Tolong sebarkan tulisan ini ke semua orang yang anda kenal, bukan untuk
mendapatkan nasib baik atau kesialan kalau tidak mengirimkan, tapi mari
kita bersama-sama membuka mata semua orang di dunia bahwa bumi sekarang
sedang dalam keadaan sekarat dan kitalah manusia yang membuatnya seperti
ini yang harus bertindak untuk mencegah kehancuran dunia.
*(Copyright from: Moe Joe Free)*
Huru Haru Bromo Tengger Semeru #6
Posted by jokosugianto on 09.16 with No comments
Huru Haru Bromo Tengger Semeru #5
Posted by jokosugianto on 07.02 with No comments
![]() |
Menjelang dini hari di Tosari, sekitar pukul 02:00 kami berangkat dengan mobil pickup menuju penanjakan 2 #mecekam |
![]() |
Sampai di penanjakan 2, masih gelap |
![]() |
Sedikit terang.. |
![]() |
Finaly...perlahan pasti, ternyata terlihat apa yang ada di dalam gelap belakang kami #Bromo |
![]() |
Ini dia yang katanya samudera di atas awan,perlahan awannya berjalan menggumpal seolah2 menutup permukaan #fokusDiAwan |
![]() |
Lebih cocok buat cover album |
![]() |
Pilih-pilih beli bunga |
Huru Haru Bromo Tengger Semeru #4
Posted by jokosugianto on 06.46 with No comments
![]() |
Setelah semalaman ber #kelud,paginya kita packing2 lagi buat destinasi wisata sesungguhnya #Bromo |
![]() |
Perjalanan menuju Bromo |
![]() |
Tiba di Tosari,batas akhir kendaraan pribadi sebelum masuk ke wisata Bromo |
![]() |
Suasana waarung dan parkiran di Tosari |
![]() |
Top deh buat jempolnya... |
![]() |
Cinta negeri, beserta keindahan alamnya |
![]() |
Romantisnya pasangan dewasa ini..,hhe |
![]() |
yang labil ikutan dehh... Hhhe :D |
![]() |
Jepret2 dulu di meja makan sebelum makan |
![]() |
Saatnyaaa makaaann, loh koq jadi di lesehan.. |
Huru Haru Bromo Tengger Semeru #3
Posted by jokosugianto on 05.06 with No comments
![]() | |
Sehabis dari air terjun lagi2 kami harus balik ke tempat singgah..#hadehhh |
![]() |
Mobil sudah standby buat destinasi selanjutnya #kelud |
![]() |
Suasana pemandangan menuju Gn.Kelud |
![]() |
Istirahat bentar,kayaknya udah mau nyampe nih.. #suasanaGunung |
![]() |
Nah loh koq malah suasana kota,makan pentol dulu deh.. :D |
![]() |
Istirahat lagi gan ternyata masih jauuuuhh,hadehhh... #pombensin |
![]() |
Titik nol sebuah garis khatulistiwa #jalanMisteri |
![]() |
Finaly sampai juga di Gunung Kelud... |
![]() |
Batunya mengeluarkam air #ajaib |
![]() |
Sehabis dari kelud mampir di simpang lima restoran SS |
Langganan:
Postingan (Atom)